NEW YORK, KOMPAS.com — Perangkat video game tidak semuanya ramah buat anak-anak. Termasuk pemanfaatan teknologi tiga dimensi pada layar konsol game yang ditunggu-tunggu.
Bahkan, Nintendo sampai mengeluarkan peringatan resmi bahwa tampilan tiga dimensi pada Nintendo 3DS bisa membahayakan mata anak-anak di bawah usia enam tahun. Penglihatan anak-anak di bawah umur enam tahun masih dalam masa pertumbuhan dan citra 3D yang menghasilkan dua gambar berbeda untuk mata kanan dan kiri bisa mengganggu pertumbuhan tersebut.
Orangtua diminta mendampingi anak-anak saat menggunakan perangkat tersebut dan Nintendo merekomendasikan agar mode 3D dimatikan saat dimainkan anak-anak di bawah usia enam tahun. Selain itu, pengguna juga disarankan beristirahat setiap memainkan game 3D setiap setengah jam sekali.
Peringatan tersebut dikeluarkan Nintendo Amerika pada Jumat (31/12/2010) lalu sebelum perangkat itu diluncurkan. Nintendo 3DS yang bisa menampilkan video 3D di layar tanpa pengguna mengenakan kacamata khusus ini dijadwalkan dirilis Februari 2011 mendatang di Jepang dan Maret di AS dengan harga 304 dollar AS.
(Kompas.com. 4 Januari 2010)
Ini merupakan bukti bahwa tidak semua kemajuan teknologi bedampak positif terhadap kehidupan kita, terutama untuk anak-anak. Jika kita melihat zaman dahulu sebelum ada permainan elektronik. Permainan tradisioanal cenderung lebih membantu untuk tumbuh kembangnya anak. Mengapa demikian ? Karena permaiana tradisional tidak hanya melatih otak anak tetapi juga gerak motorik anak. Hal ini mengakibatkan si anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Berbeda dengan permainan zaman sekarang yang cenderung hanya satu arah. Anak dipaksa hanya duduk didepan layar dan memainkan permainan tanpa ada ada aktifitas motorik. Tentunya akan berakibat buruk, jika hal ini sudah terjadi sejak usia yang sangat dini.
Sisi negatif lain adalah si anak susuah untuk bersosialisasi dengan orang lain karena ia akan terus terpaku dengan game-game digital. Ia akan jarang bergaul dengan orang lain, aktifitasnya hanya berdiam dikamar dan bermain game. Jelas tidak baik, karena disaat ia dewasa nanti, bahkan saat itu juga, ia tidak akan pernah dan akan sulit untuk bisa mengerti dan memahami karakter orang lain, padalahal kita tahu sendiri bahwa, dalam ilmu sosiologi dikatan manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain demi menjaga kelangsungan hidupnya.
Maka dari itu, himbauan untuk para orang tua. Boleh membelikan permainan elektronik untuk anak tetapi juga menjaga dan memberikan batasan untuk itu. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment